Translate

Rabu, 02 September 2015

Untuk Diriku dan Orang Terdekatku



Untuk Diriku dan Orang Terdekatku



Tak semudah membalikkan telapak tangan
Tak semudah berjalan diatas tanah lapang
Bicara tentang mimpi
Bicara tentang masa depan, dan siapa kita dimasa depan?


Setelah sekian lama berhenti menulis, kini saya memulai lembaran baru dengan wajah baru dan lebih optimis. Saya bukan lahir dari krberhasilan semata, melainkan saya berjuang untuk mengejar dan terus berlari mencapai keberhasilan.
                Singkat cerita saat ini saya berada di kawah candra dimuka kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri. ‘Praja’ itu panggilan bagi kami peserta didik di Ksatrian IPDN yang tidak beda jauh dengan Taruna/Taruni di Akademi  lainnya. Kami sama-sama anak Negara yang dibiayai oleh Negara untuk menjalani pendidikan dan siap mengabdi dengan seluruh jiwa raga pada Nusa dan Bangsa.
                  Saya mengingat masa sebelum menjalani pendidikan di IPDN, masa-masa sulit dan penuh perjuangan. Tatkala waktu itu saya ingin menjadi dokter, pada akhirnya saya hanya bisa menelan ludah karena tak jua diterima. Kesana-kemari mencari sekolah yang tepat, tapi apadaya orangtua saya hanya memberi dua pilihan yaitu D3 kesehatan atau jadi POLISI. Berat memang, tapi sejak dulu saya selalu mengikuti kenginginan orang tua. Mengingat kakak ketiga saya sangat membutuhkan biaya untuk menyelesaikan S1nya yang mudah-mudahan 1 tahun lagi selesai.
Karena keadaan, waktu itu saya bimbingan belajar di mataram, banyak keadaan pahit yang saya temui. Mulai kehilangan sepeda motor sampai saya harus berjuang sendiri tanpa rekan-rekan sejawat yang sudah masuk di Perguruan Tinggi masing-masing. Itu bukan masalah buat orang yang percaya bahwa Sukses itu tidak akan datang pada orang yang terus berusaha.
Berat memang, tapi ini kenyataan hidup yang harus saya terima. Dengan nilai akademik yang lumayan bagus untuk sekolah di Kedokteran harus menunda sementara cita-cita bisa sekolah disana. Pertimbangan biaya pendidikan yang tidak murah juga  menanti jikalau lulus disana.

Sambil mengisi waktu terkadang orangtua saya menjenguk saya dari seberang pulau untuk terus memotivasi saya. Terkadang saya mengantarkan belanja, dan sesekali saya selalu bertemu dengan ‘Praja’ yang kala itu berkampus di Mataram. Berwibawa, rapi, dan disiplin menjadi kesan awal saya melihat mereka berjalan saat libur.
Begitulah cerita singkat saya sebelum masuk di IPDN, sampai detik ini bulu roma saya selalu berdiri ketika mengingat masa-masa saat tidak lulus kedokteran tapi Tuhan memberi saya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di IPDN. Setiap saat saya selalu mengucap syukur akan semua ini. Kebahagian orangtua dan keluarga saya adalah kebahagian dan kebanggaan tersendiri untuk saya.
Sejak saat itu pujian banyak datang kepada orangtua saya, beliau terangkat derajatnya meskipun saya baru menjalankan pendidikan.
 ‘Tuhan’, Saya percaya Engkau selalu meberikan yang kami butuhkan bukan yang kami inginkan.
Tuhan itu selalu mendengar dan melihat siapa yang sungguh-sungguh dan berusaha mengejar impiannya, karena tiada kesuksesan tanpa sebuah penderitaan sebelumnya, dan tiada penderitaan terus-menerus tanpa buah keberhasilan. 
Karena hidup adalah perjuangan yang harus dimenangkan, bukan karena hari ini indah maka kita bahagia, tetapi karena hari ini kita bahagia maka hari kita jauh lebih indah. Berani bermimpi dan sertakan Tuhan disetiap langkah kita.

Tulisan ini saya persembahkan untuk:
1.       Tuhan Yang Maha Esa
2.        Kedua orang tua selalu saya yakini doanya disetiap langkah saya
3.     Ketiga saudara saya: Mba yuni, Kak Adi, Kak Wayan, dan Kak Ayu yang selalu ada  memberi support
4.     Keluarga besar dan orangtua angkat yang senantiasa berdoa untuk saya
5.     Amrita, Mba devi dan Ibu serta Bapak
6.     Para sahabat yang tidak pernah pergi disaat saya terjatuh
7.     Untuk semuanya yang tersenyum membaca cerita singkat ini.


                                        BHINEKA NARA EKA BHAKTI


Kamis, 30 Mei 2013

Contoh Pidato Bahasa Sumbawa


Nama                      : Aryastu Cahya Nugraha
No.Peserta Ujian     :  116
Tema                       : Kata-kata Penyerahan Pihak Laki-laki dalam Acara Nyorong

Selamat pagi dan salam sejahtera,
                Ina bapak sanak swai selaki, segenap handai tolar de kabau hadir pang ano ta. Pertama-tama  tu sengayap puji syukur lako repan mulia Tuhan de ngere jina kuasa kabeang kita rahmat, nikmat, terutam nikmat kesehatan, sehingga serea kita tu bau hadir dalam rangka tu saksikan acara nyorong kelurga kami pang ano ta.
                Nan siluk kareng kami keluarga terlebih dunung tu senapat lako sia serea sia, kata terima kasih kami atas ka sia bau hadir, ke ka sia beang doa restu lako keluarga kami, sehigga acara ta bau terlaksana secara lancar nonda halangan apapun.
                Ina bapak sanak swai selaki, adapun tujuan nyorong ta ia nansi tu datang serah lako kelurga calon pengantan swai hasil ka kesepakatan tau karena ka tu sebalik kerante balong, tu saputis serea soan lemar tau sehingga hasil keputusan nan pang ano ta sia saksi leng sia, luk tau datang antat lako bale keluarga pengantan swai.
                Selen ke nan apa de tu bawa leng kami kaleng pihak pengantan selaki, tu harap ya terima gama kewa balong. Apabila ada kekurangan ade kami bawa ta, sia maap gama kami, nan siluk lamen ada lebih de kami bawa ta, no mo sia samalek. Sebagai akhir sambutan ta, sate tu sesuda ke sopo lawas.
               
                                Mara den punti gama nan
                                Guger den no tendri tata
                                Mate’ bakolar ke lolo
Ina bapak sanak swai selaki, senopoka tu akhiri sambutan t,a lako sia serea sia. Kami kaleng keluaraga pengantan selaki ta, tu eneng maap beribu maap, na kena ada ka pengkeling kami de salah sepan ataupun tingkah laku kami de nongka berkenan pang ate ina bapak sanak swai selaki. Maka tu eneng map, beribu maap kaleng lampak ene sia sampai poto bulu bela sia. Maka sambutan tat tu akhiri.
Selamat pagi dan salam sejahtera.

Kamis, 09 Mei 2013

Sahabatku Tak Terlupakan

Sahabatku Tak Terlupakan




Satu kata, dua kata, tiga kata, dan sekian banyak kata merangkai sebuah hubungan sederhana dalam hidup ini. Ini sebuah kepercayaan, kesetiakawanan, kepudulian, dan cinta. Yah, best friends merupakan awal menuju sebuah kata nan anggun “sahabat”. 

Jika dalam pertandingan sepak bola, wasit seringkali menorehkan tinta merahnya pada selembar kartu, entah itu merah ataupun kuning. Namun, kali ini aku ingin menjadi Wasit yang beda 180O dari wasit pada umumnya. Aku ingin menoreh tinta emas dalam sebuah catatan hidupku!. Aku akan menulis kisah tentang sahabatku “Funtastic four”.
               
                Aku t’lah banyak belajar dan memahami arti hidup ini, namun belum cukup dengan segudang teori hidup saja. Mereka menyadariku untuk berhenti berteori, mencoba melihat kehidupan yang sesungguhnya harus dijalani dan dihadapi. Mencoba melihat kebaikan dari mata seorang sahabat, bukan melihat kekurangan mereka, kelemahan mereka. 

Hari ini, tepat pada tanggal 27 April 2013. Sebuah babak/perjalanan baru dimulai, kemana kita melangkah menentukan siapa kita dimasa depan. Jika bukan karena shabat-sahabatku, hari-hariku terasa hampa  dengan suara-suara seorang kawan. Canda, tawa, dan kesedihan ini modal kita untuk mulai menjajakan kaki kita di negeri orang. Ingat! Tuhan dan kedua orang tua kita sebagai alasan terkuat hingga hari ini kita masih berdiri, untuk ucap pisah sesaat. Yah, ini sesaat kawanku. Akan ada pertemuan lagi antara kita, dengan wajah yang baru ketika kita t’lah sukses nanti. Amin :).

Pejamkan mata kita sejenak, mulailah merenung, mulailah menerima, dan cobalah ikhlas. Mungkin selama ini kita t’lah lama bersama-sama untuk satu kata di akhir “Lulus 100%”. Aku tidak menutup diri, kita pasti pernah menyakiti, kita pasti pernah saling mengabaikan, dan kita pasti pernah merasakan semuanya. Maafkanlah, ampunilah aku, akupun t’lah jauh hari memaafkan kalian. Karena aku berfikir, hadir kalian lebih berarti dari sekedar kesalahan-kesalahan yang tercipta. Aku percaya, dalam hati kalian terdapat sebuah ruang cinta untuk persahabatan kita “Funtastic four”.

                Dengan keyakinan dan penuh harapan, serta tanpa pernah lepas bersyukur pada Tuhan. Aku bahagia pernah memiliki sebuah keluarga kedua di sekolah tercinta “SMANIKA”. Bukan sekedar datang menuntut ilmu dan pulang dengan ilmu baru demi masa depan kita, melainkan ada makna kecil tentang arti kehidupan yang t’lah Tuhan siratkan melalui kebersamaan kita.

Sebagai akhir cerita ini, untuk semua sahabatku dimanapun kita berada dalam pencapaian mimpi kita. Ingatlah hari ini, karena hari ini besok dan seterusnya menjadi lebih berwarna.

Special song for our relationship by Bondan Prakoso And Fade2Black with “Kita selamanya”

bergegaslah, kawan... tuk sambut masa depan tetap berpegang tangan, saling berpelukanberikan senyuman tuk sebuah perpisahan!kenanglah sahabat... kita untuk slamanya!
satu alasan kenapa kau kurekam dalam memorisatu cerita teringat didalam hatikarena kau berharga dalam hidupku, teman untuk satu pijakan menuju masa depan
saat duka bersama, tawa bersama berpacu dalam prestasi... hal yang biasas atu persatu memori terekam di dalam api semangat yang tak mudah padamkuyakin kau pasti sama dengan dirikupernah berharap agar waktu ini tak berlalukawan... kau tahu, kawan... kau tahu kan?beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan
bergegaslah, kawan... tuk sambut masa depantetap berpegang tangan dan saling berpelukanberikan senyuman tuk sebuah perpisahan!kenanglah sahabat...
-Kita untuk Selamanya-